1. PASAR TERAPUNG
Ø Lokasi : Kuin Utara Banjarmasin
Ø Aktifitas : Pukul 05.30 – 07.30 wita
Pasar Terapung adalah Pasar Tradisional yang ada di atas muara sungai barito, lokasinya berada di kelurahan Kuin Utara Kota Banjarmasin. Pasar ini diperkirakan sudah ada sekitar 400 tahun yang lalu dan masih dipertahankan hingga sekarang serta merupakan ikon obyek wisata di Kota Banjarmasin yang sudah dikenal diseluruh Indonesia bahkan hingga mancanegara. dulunya pasar ini hanya sebagai tempat pertukaran barang atau barter antar masyarakat dari hasil kebun dan pertanian, namun lambat laun seiring dengan kemajuan zaman maka system tersebut sudah tidak berlaku dan menggunakan system jual – beli dengan menggunakan mata uang rupiah.
Di Pasar Terapung ini selain menjual hasil perkebunan dan pertanian juga terdapat dagangan yang lainnya seperti, ikan, makanan khas banjar yaitu soto banjar, nasi sop banjar, jajanan / kue, pakaian, dan lain sebagainya. Para pedagang menjual dagangannya dengan menggunakan jukung (bahasa banjar / perahu bahasa Indonesia).
Salah satu keunikan pasar terapung ini adalah apabila anda ingin membeli jajanan kue maka cara mengambil kue tersebut harus menggunakan alat Bantu seperti tongkat yang diujungnya terdapat kawat untuk ditanjapkan pada jajanan yang kita inginkan. Aktifitas pasar terapung dimulai sejak pukul 05.30 sampai pukul 7.30 wita. Untuk menuju pasar terapung dari penginapan / hotel di Banjarmasin anda bisa berangkat pukul 04.30 wita dengan menggunakan jasa ojek ke dermaga pasar terapung dan jika menggunakan klotok (perahu bermesin) sekitar 1 – 2 jam.
2. MAKAM SULTAN SURIANSYAH
Makam Raja Banjar Sultan Suriansyah ( Benda Cagar Budaya )
Lokasi : Kuin Utara Banjarmasin
Makam Sultan Suriansyah adalah makam raja Kerajaan Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Sewaktu kecil namanya adalah Raden Samudera, setelah diangkat menjadi raja namanya menjadi Pangeran Samudera dan setelah memeluk Islam namanya menjadi Sultan Suriansyah. Gelar lainnya adalah Panembahan atau Susuhunan Batu Habang. Kompleks Makam Sultan Suriansyah terletak di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin
3. MASJID SULTAN SURIANSYAH
Masjid Sultan Suriansyah ( Benda Cagar Budaya )
Ø Lokasi : Kuin Utara Banjarmasin
Masjid Sultan Suriansyah adalah Masjid bersejarah yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun masa Pemerintahan Sultan Suriansyah (1526 – 1550) raja Banjar pertama yang memeluk agama islam. Kekunoan masjid ini dapat dilihat pada 2 buah inskripsi yang tertulis pada bidang berbentuk segi delapan berukuran 50cm x 50cm yakni pada 2 daun pintu Lawang Agung, pada 2 daun pintu sebelah kanan terdapat 5 baris inskripsi Arab – melayu. Masjid Sultan Suriansyah ini terletak di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin sekitar 250 meter dari Makam Sultan Suriansyah.
4. RUMAH MASYARAKAT BANJAR TEMPO DOELOE 1923
Ø Lokasi : Jl. Antasan Kecil Barat / Kampung Arab
Rumah Masyarakat Banjar ini adalah rumah atau tempat tinggal masyarakat suku Banjar yang berdiri sejak tahun 1923 yang berlokasi di Jl. Antasan Kecil Barat atau sering disebut masyarakat setempat dengan nama Kampung Arab karena konon dulu ditempat tersebut banyak penduduknya yang berasal dari warga Arab keturunan. Bangunan ini sangat langka dan masih kokoh seperti aslinya, cuma bagian belakang bangunan sudah direnovasi oleh pemiliknya.
5. MASJID JAMI
Masjid Jami Sungai Jingah ( Masjid tertua ke 2 se KALSEL )
Ø Lokasi : Sungai Jingah
Sebagai salah satu yang tertua di Banjarmasin, Masjid Jami Sungai Jingah menjadi pusat kegiatan Islam di Banjarmasin. Bangunan masjid memiliki arsitektur campuran sehingga menyerupai masjid yang terdapat di Pulau Jawa.
Karena sebagai pusat kegiatan umat Islam Kalsel dan Banjarmasin, tak jarang para pejabat dan tokoh masyarakat Kalsel memilih Shalat Jumat dan Idul Fitri di masjid yang berdaya tampung mencapai lima ribu orang ini. Selain itu masjid yang awalnya berdiri di tepi Sungai Martapura ini juga pernah dikunjungi tokoh Islam nasional seperti Muhammad Natsir dan Buya Hamka.
Salah satu ciri khas kegiatan di Masjid Jami, selama Ramadhan Shalat Tarawih dilakukan sama seperti di Masjidil Haram Mekah. Shalat Tarawih 20 rakaat, dan merampungkan satu juz Alquran tiap malamnya.
6. MAKAM PANGERAN ANTASARI
Makam Pahlawan Nasional Pangeran Antasari
Ø Lokasi : Sungai Jingah
Pangeran Antasari adalah salah satu Pahlawan Nasional dari Kalimantan Selatan yang turut berperang melawan penjajah Belanda untuk membela wilayah Kalimantan Selatan. Pangeran Antasari lahir di Banjarmasin tahun 1809. Walau seorang ningrat, ia sangat merakyat. Karenanya, ia sangat paham penderitaan rakyat di bawah jajahan Belanda.
Pangeran Antasari dibantu beberapa kepala daerah Hulu Sungai, Martapura, Barito, Pelaihari, Kahayan. Kapuas dan lani-lain bertekad mengusir Belanda dari Kerajaan Banjar. Takterelakan, perang pun terjadi pada 18 April 1859. Pada Pertempuran itu Belanda mendapat kesulitan.
Pada Oktober 1862. ia merencanakan serangan besar-besaran ke benteng Belanda. Kekuatan sudah dikumpulkan. Namun, saat itu wabah cacar menyerang. Pangeran Antasari pun terkena hingga merenggut nyawanya. Ia meninggal dunia di Bayan Begak (Kalsel) pada 11 Oktober 1862 dan dimakamkan di Kelurahan Sungai Jingah Banjarmasin Utara. Dan ditempat tersebut dibangun Komplek pemakaman Pahlawan Nasional dengan nama Komplek Makam Pangeran Antasari, ditempat tersebut juga terdapat makam Ratu Antasari yang merupakan isteri Pangeran Antasari serta makam Pahlawan lainnya seperti Panglima Batur yaitu panglima perang pengikut setia Pangeran Antasari, Hasanuddun HM ( Hasanuddin bin Haji Madjedi ) yaitu pahlawan Ampera didaerah ini seorang mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang wafat tahun 1966.
7. MAKAM SURGI MUFTI
Makam Surgi Mufti KH Jamaluddin ( Benda Cagar Budaya )
Ø Lokasi : Jl. Mesjid / Sungai Jingah
Makam Surgi Mufti terletak di Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin Utara, adalah makam Surgi Mufti KH Jamaluddin bin Syeh Muhammad Arsyad Al Banjari ( Datuk Kelampayan ).
Kubah Mufti Jamaluddin di Jl Surgi Mufti RT 12 ini dirawat dan dipelihara oleh seorang perempuan bersama Hj Siti Khadijah.
Tuan Guru H Surgi Mufti atau Mufti Jamaluddin adalah cicit Datuk Kelampayan dari garis istri keenam, bernama Ratu Aminah binti Pangeran Thaha (seorang bangsawan Kerajaan Banjar). Silsilahnya, Mufti Jamaluddin bin Zalekha binti Pangeran Mufti H. Ahmad bin Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari. Diangkat menjadi mufti oleh pemerintah Belanda, berkedudukan di Banjarmasin pada tahun 1896. Beliau wafat pada tanggal 8 Muharram 1348 H (1902) dan dimakamkan di depan rumah beliau di Jl Surgi Mufti Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin Utara. Masyarakat Kalsel mengenalnya dengan nama “Kubah
8. TAMAN AGRO WISATA KEBUN PKK
Taman Agro Wisata / Mini Kebun Binatang
Ø Lokasi : Jl. Jahri Saleh
Taman Agro Wisata Kebun PKK adalah sebuah taman yang milik organisasi PKK Pemerintah Kota Banjarmasin. Terletak di Jalan Jahri Saleh Banjarmasin, tempat ini juga layak anda kunjungi.
Taman Agro Wisata Kebun PKK cukup menarik, disini anda bisa melihat – lihat hewan seperti beberapa jenis burung, buaya, bekantan, orang utan, monyet, dan lain-lain. Dengan mengenal binatang tentunya bisa menjadi wisata edukasi untuk anak-anak nada. Anda juga dapat menemukan tanaman yang unik seperti anggrek disini, jadi bagi anda pencinta tanaman harus datang tempat ini. Dan bagi anda yang ingin menyelenggarakan suatu acara, anda juga bisa melaksanakan di tempat ini karena telah tersedia sebuah Panggung yang representatif. Tempat ini cocok sekali sebagai tempat rekreasi keluarga yang murah dan meriah. Jadi, Jangan lupa berkunjung kemari jika anda berkunjung ke Kota Banjarmasin.
9. MUSEUM WASAKA
Lokasi : Samping Jembatan Banua Anyar
Museum Wasaka singkatan dari ”waja sampai kaputing” dalam bahasa banjar yang maksudnya suatu tekad dari pejuang yang ada di kalsel untuk melawan penjajah belanda hingga titik darah penghabisan. Museum ini berarsitekkan rumah adat banjar / bubungan tinggi / rumah panggung. Didalam museum ini bisa ditemui benda – benda bersejarah yang digunakan pejuang untuk melawan penjajah belanda serta terdapat foto – foto yang berhubungan dengan perjuangan.
10. MAKAM ANGGAH AMIN
Ø Lokasi : Banua Anyar
Syech Haji Muhammad Amin adalah mufti pertama Banjarmasin penerus perjuangan Syech Haji Muhammad Arsyad al-Banjary (Datu Kelampaian).
Sebelumnya, ia di Sungai Parit, kawasan Pasar Lama Banjarmasin. Karena dikejar Belanda, kemudian ia pun masuk ke pedalaman agar kehidupannya lebih tenang. Dengan menggunakan jukung (perahu), bersama pengikutnya, ia menelusuri Sungai Martapura.
Di setiap daerah yang dilaluinya, Syech H Muhammad Amin selalu mengambil tanah menggunakan pengayuh dayung. Hingga akhirnya, ia menemukan tanah berbau harum. Maka bermukimlah Syech H Muhammad Amin di daerah yang tanahnya harum itu, yang kini dikenal kawasan Banua Anyar.
11. KUBAH BASIRIH
Makam Habib Hamid bin Abbas Bahasyim
Ø Lokasi : Basirih
Habib Hamid bin Abbas Bahasyim, adalah seorang ulama terkenal di Banjarmasin. Sebagai pemuka agama, ia giat mengajarkan agama Islam kepada masyarakat.
Sebagai penghormatan atas perjuangan dan penyiaran agama Islam di Banjarmasin makamnya selalu dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. Karena makamnya berbentuk kubah dan terletak di daerah Basirih, para peziarah lebih mengenalnya dengan sebutan Kubah Basirih.
12. MASJID SABILAL MUHTADIN
Masjid Raya Sabilal Muhtadin
Ø Lokasi : Jl. Jendral Sudirman
Masjid ini terletak di tengah Kota Banjarmasin. Sabilal Muhtadin merupakan nama sebuah kitab yang dikarang oleh ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary (1710-1812) yang selama hidupnya memperdalam dan mengembangkan Islam di Kerajaan Banjar.
Masjid Raya Sabilal Muhtadin dibangun di atas tanah seluas 100.000 meter persegi. Posisi mesjid sekarang, pada zaman penjajahan Belanda dikenal dengan Fort Tatas atau Benteng Tatas,
Bangunan masjid mulai dinding, lantai, menara dan turap plaza, keseluruhannya berlapiskan marmer. Secara total masjid terbesar se-Kalimantan ini mampu menampung 15.000 jamaah. Di bagian dalam bangunan sebanyak 7.500 dan di halaman 7.500.
13. TAMAN SIRING SUNGAI MARTAPURA
|
Taman Siring Sungai Martapura |
Ø Lokasi : Jl. Jendral Sudirman
Taman Siring Sungai Martapura berada di pinggir Sungai Martapura, tepatnya diseberang Kompleks Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Jl. Jendral Sudirman Banjarmaasin. Taman Siring Sungai Martapura dibangun pada tahun 2004 . Hal ini membuat objek wisata ini, bisa menjadi pilihan yang tepat bagi anda untuk bersantai dan bercengkrama dengan keluarga atau sesama teman. Kota Banjarmasin yang identik dengan Kota Seribu Sungai rasanya tidak lengkap anda kunjungi jika tidak sempat ke Taman Siring Sungai Martapura. Dengan akses yang mudah dan tanpa biaya masuk, tempat ini layak masuk dalam daftar tempat yang harus dikunjungi ketika di Banjarmasin.
Pada Akhir pekan, tempat ini cukup ramai dikunjungi oleh warga Banjarmasin. Baik hanya sekedar untuk bersantai atau hanya sekedar menikmati suasana sungai Martapura. Tempat ini juga dijadikan tempat hang out bagi para muda – mudi Banjarmasin.
Walaupun di Taman Siring Sungai Martapura hanya disediakan bangku-bangku kecil saja, hal ini tidak mengurangi kenyamanan para wisatawan yang berkunjung kemari.
14. TAMAN MASKOT
Ø Lokasi : Jl. AS. Musaffa
Taman Maskot adalah sebuah taman kota yang didalamnya dibangun patung Maskot Kalimatan Selatan yaitu Pohon Kasturi dan Bekantan. Pohon Kasturi adalah pohon mempunyai buah seperti mangga yang berbau harum dan rasanya manis yang khas. Sedangkan Bekantan (Nasalis Larvatus) adalah fauna khas kalimantan yang unik sejenis kera yang mempunyai hidung yang panjang dan sangat pemalu, hewan ini bisa kita temukan di Pulau Kaget.
Taman ini juga terletak di Jl. Djok Mentaya didalam Komplek Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang berada di pusat Kota Banjarmasin. Taman Maskot dibuka untuk umum pada hari Sabtu dan Minggu. Taman Maskot merupakan tempat yang cocok bagi keluarga anda untuk bersantai dengan keluarga, disini juga disediakan fasilitas bermain untuk anak-anak. Jadi, bagi anda yang ingin melepas lelah sambil memanjakan anak anda dengan permainan yang seru, Taman Maskot bisa jadi pilihan yang menarik dan murah karena tidak ada biaya yang dipungut ketika masuk ke tempat ini.
15. KAMPUNG SASIRANGAN
Kampung Pembuatan Batik Sasirangan
Ø Lokasi : Jl. Perintis Kemerdekaan / Pasar Lama
Kampung Sasirangan adalah tempat pembuatan batik khas Banjarmasin yaitu kain sasirangan dimana pembuatan batik ini masih menggunakan cara tradisional seperti kerajinan batik di pulau jawa. Kain sasirangan memiliki bermacam motif dan corak sehingga sangat tepat untuk dimiliki.